Langsung ke konten utama

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Perkembangan industri manufaktur di Indonesia cukup pesat sehingga terjadi persaingan, untuk itu perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya. Hal ini dilihat dari dominannya jumlah perusahaan di sektor manufaktur dibandingkan dengan perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan manufaktur dimana pada tahun 2020 total perusahaan manufaktur 193, jumlah ini meningkat dibanding tahun 2018 dan 2019 dengan total masing-masing 168 dan 181 perusahaan manufaktur. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan jenis ini dibutuhkan oleh masyarakat, dan prospek perusahaan sangat menguntungkan baik itu masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Industri manufaktur di Indonesia dinilai telah memiliki daya saing yang cukup kuat dalam menghadapi persaingan pasar global. Hal ini seiring dengan upaya implementasi teknologi industri 4.0 di sejumlah sektor yang memacu inovasi dari produktivitas. Berdasarkan Industrial Development Report 2020 yang di rilis United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia menempati urutan ke-38 dari total 150 negara dalam peringkat Competive Industrial Performance (CIP) Index tahun 2019. Capaian tersebut naik satu peringkat dibanding tahun 2018 yang berada di posisi ke-39 (kemenperin.go.id).

 

Sektor industri manufaktur dinilai perlu memperbanyak terobosan di tengah persaingan dengan pelaku usaha di Indonesia yang semakin ketat. Inovasi melalui pemanfaatan teknologi dan efisiensi proses produksi akan menjadi kunci bagi penguatan daya saing industri manufaktur dalam negeri (KOMPAS.com). Inovasi yang besar-besaran ini menuntut perusahaan untuk mendapatkan dana secara optimal. Struktur modal yang optimal adalah suatu kondisi dimana sebuah perusahaan dapat menggunakan kombinasi utang dan ekuitas secara ideal, yaitu menyeimbangkan nilai perusahaan dan biaya modalnya. Untuk itu dalam penetapan struktur modal, suatu perusahaan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai variabel yang mempengaruhinya karena secara langsung keputusan struktur modal akan mempengaruhi kondisi dan nilai perusahaan serta menentukan kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang.

Permasalahan struktur modal seringkali dialami oleh banyak perusahaan. Terutama mengenai utang atau mengeluarkan saham baru adalah pilihan sumber dana yang harus dipilih oleh manajer untuk memenuhi struktur modal perusahaan. Seberapa besar utang atau mengeluarkan saham baru adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh manajer perusahaan. Keputusan struktur modal sangat penting dan merupakan keputusan mendasar yang diambil oleh manajemen puncak perusahaan karena keputusan tersebut memaksimalkan keuntungan pemegang saham serta meningkatkan kinerja perusahaan.

Pentingnya struktur modal dalam suatu perusahaan harus dipertimbangkan dengan seksama, karena salah dalam menetapkan struktur modal mengakibatkan terjadinya kesulitan keuangan bahkan bisa menimbulkan kebangkrutan. Struktur modal yang tidak baik adalah di mana perusahaan tersebut mempunyai utang yang sangat besar, maka akan memberikan beban yang sangat berat pada perusahaan yang bersangkutan.

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2011:189), salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah alat untuk mengukur seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan dana internal, jadi semakin tinggi profitabilitas semakin baik kinerja perusahaan karena dana yang diinvestasikan kedalam aset dapat menghasilakan earning after tax (EAT) yang semakin tinggi.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2013:299) faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan adalah seberapa besar kecilnya suatu aset perusahaan. menyatakan bahwa besarnya suatu perusahaan juga mempengaruhi struktur modal perusahaan. Ukuran perusahaan dapat mempengraruhi struktur modal karena semakin besar suatu perusahaan akan cenderung menggunakan utang yang lebih besar.  Karena salah satu keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang berukuran besar adalah cenderung lebih dipercaya oleh kreditur karena dianggap memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan kecil.

Pada tahun 2019 profitabilitas yang diukur menggunakan ROA pada tahun 2019 rata-rata sebesar 4,79%, hasil ini menurun dibanding tahun 2018 dan 2017 dengan hasil masing-masing 5,94% dan 7,11%. Dan ukuran perusahaan yang diukur dari segi total aset pada tahun 2019 rata-rata sebesar 14,81 hasil ini meningkat dibanding tahun 2018 dan 2017 dengan hasil masing-masing  14,74 dan 14,54 (Sumber data: idx diolah 2021).

Pada tahun 2019 rata-rata struktur modal yang diukur menggunakan DER sebesar 84% hasil ini lebih baik dibanding tahun 2018 dengan hasil 86% tetapi meningkat dibanding tahun 2017 dengan hasil 64%. Nilai DER mengalami Penurunan ketika profitabilitas menurun dan ukuran perusahaan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal (Sumber data: idx diolah 2021).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul Pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.

 

1.3.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1)    Untuk investor dan kreditur, memberikan informasi kepada pihak investor  dan  kreditur  agar dapat  membedakan  informasi keuangan yang akurat dan transparan dari informasi yang kurang dapat diandalkan. Selain itu, dapat menjadi dasar bagi investor dan kreditur untuk selalu memperhatikan setiap kebijakan yang dibuat manajemen terutama terkait dengan kegiatan tanggung jawab sosial.

2)  Untuk perusahaan, diharapkan memberikan kontribusi praktis terhadap perusahaan dalam menentukan keputusan pendanaan serta motivasi perusahaan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan struktur modal yang optimal dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

3)      Untuk akademik, dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.

Komentar